logo sekolah al kahfi jakarta

Kisah Nabi Nuh dalam Perspektif Al-Qur’an

kisah nabi nuh dalam prespektif alquran

Nabi Nuh a.s. adalah salah seorang rasul yang diutus oleh Allah untuk membawa umat manusia kembali kepada jalan yang benar. Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Nuh menghadapi berbagai rintangan berat, baik dari segi fisik, sosial, maupun spiritual. Kisah Nabi Nuh mengandung banyak pelajaran penting yang relevan untuk kehidupan umat manusia, bahkan hingga saat ini.

Umat yang Menyimpang

Pada masa Nabi Nuh, umat manusia sudah sangat jauh menyimpang dari ajaran tauhid. Mereka menyembah berhala dan melakukan berbagai perbuatan dosa. Allah mengutus Nabi Nuh dengan tugas yang berat, yaitu mengajak kaumnya untuk kembali kepada agama yang benar, yaitu menyembah Allah yang Maha Esa. Namun, meski Nabi Nuh telah berusaha keras dan sabar mengajak mereka selama lebih dari seratus tahun, hanya sedikit orang yang beriman kepadanya. Mayoritas kaumnya menolak seruan tersebut dan bahkan mengolok-olok Nabi Nuh.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman mengenai kesabaran Nabi Nuh dalam menghadapi penolakan kaumnya:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (ia berkata) ‘Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut terhadap azab pada hari yang besar bagi kalian.'”
(Surah Al-A’raf: 59)

Meskipun demikian, dakwah Nabi Nuh tak pernah surut. Ia terus menerus mengingatkan umatnya dengan penuh kasih sayang, meski mendapat cibiran dan ejekan. Bahkan, saat beliau mengajak mereka untuk bertobat dan menerima wahyu dari Allah, kaumnya tetap keras kepala dan menentang dengan segala cara. Mereka mencemooh Nabi Nuh dan menganggapnya sebagai orang gila yang tidak tahu apa-apa.

Pembangunan Kapal dan Azab Banjir

Setelah sekian lama berjuang, dan umatnya tetap enggan menerima kebenaran, Allah memutuskan untuk menurunkan azab-Nya. Allah memberi petunjuk kepada Nabi Nuh untuk membangun sebuah kapal besar yang akan digunakan untuk menyelamatkan orang-orang yang beriman, serta pasangan dari setiap jenis makhluk hidup. Perintah ini menjadi ujian berat bagi Nabi Nuh, karena selain membangun kapal di tengah daratan yang tidak pernah dilanda banjir, ia juga harus menghadapi ejekan dan sindiran dari kaumnya.

Allah berfirman:

“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk Kami, dan janganlah kamu dekati Aku dalam perkara orang-orang yang zalim itu; karena sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan.”
(Surah Hud: 37)

Walaupun dipandang aneh dan tidak masuk akal oleh kaumnya, Nabi Nuh tetap melaksanakan perintah Allah. Ia bersama para pengikut setianya membangun kapal besar yang siap menampung mereka dari azab banjir yang akan datang. Tugas ini bukan hanya sebagai ujian fisik, tetapi juga ujian kesabaran dan keteguhan hati bagi Nabi Nuh.

Setelah kapal selesai dibangun, Allah memberi tanda datangnya azab berupa hujan lebat yang tidak berhenti, diiringi dengan air yang naik dari bawah tanah. Banjir besar melanda seluruh bumi, menenggelamkan semua orang yang tidak beriman, kecuali Nabi Nuh dan mereka yang bersama-sama di kapal.

“Dan Kami bukakan pintu-pintu langit dengan hujan yang lebat, dan Kami alirkan bumi dengan mata air, maka bertemulah air dari dua sumber itu, dan Kami menyelamatkan Nuh di atas bahtera yang terbuat dari papan dan paku.”
(Surah Qamar: 11)

Pembelajaran dari Kisah Nabi Nuh

Kisah Nabi Nuh mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat manusia. Pertama, ia mengajarkan tentang kesabaran dalam berdakwah. Meskipun mendapat tantangan besar dari kaumnya, Nabi Nuh tetap teguh dan sabar dalam menyampaikan wahyu Allah. Kedua, kisah ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan dosa dan kesesatan pasti ada balasannya. Allah tidak akan membiarkan perbuatan buruk berlarut-larut tanpa ada pembalasan.

Ketiga, kisah ini mengajarkan pentingnya beriman kepada Allah dan mengikuti petunjuk-Nya. Nabi Nuh yang mendapat petunjuk langsung dari Allah berhasil selamat dari azab besar karena ia mengikuti wahyu yang diterimanya. Akhirnya, Nabi Nuh adalah simbol keteguhan hati dan ketaatan kepada Allah yang tiada tara.

Kisah Nabi Nuh dalam Al-Qur’an bukan hanya tentang banjir besar, tetapi juga tentang keteguhan, perjuangan, dan kasih sayang seorang rasul yang terus berusaha menyelamatkan umatnya. Pelajaran yang terkandung dalam kisah ini sangat relevan untuk kita renungkan dalam menghadapi tantangan hidup dan dalam menjaga iman kepada Allah.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *